Bentuk / Gambaran Kita Iman Kepada Rasul

Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Iman kepada rasul bukanlah keyakinan tanpa tindakan. Keimanan yang teguh akan tercermin dalam tindakan nyata sebagai wujud keimanan tersebut. Beberapa bentuk keimanan kepada rasul adalah sebagai berikut.

Meyakini Risalah Para Nabi Hal pertama wujud keimanan kepada rasul adalah meyakini dan menyatakan keyakinan tersebut. Hal ini wajar karena tidak mungkin orang yang beriman kepada rasul menentang adanya rasul dalam pembicaraan, pendapat, dan ungkapan mereka.

Menjadikan Rasul sebagai Teladan Para rasul adalah pribadi unggul yang dipilih Allah Swt. untuk umatnya. Para rasul bukanlah sosok biasa dalam jiwa, tindak-tanduk, maupun  sikap mereka. Segala apapun yang para rasul lakukan tentu memiliki hikmah yang tinggi dan contoh yang utama. Oleh karena itu, orang yang beriman akan menjadikan para rasul sebagai teladan hidup.

Tidak Membedakan Sikap kepada Para Rasul Kita, tidak boleh membedakan sikap kepada para rasul. Para rasul adalah bersaudara. Mereka adalah orang pilihan yang diutus untuk misi yang sama pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, kita tidak boleh beriman kepada sebagian rasul dan tidak beriman kepada sebagian yang lain. Kita tidak boleh menghormati sebagian dan melecehkan sebagian yang lain. Perhatikanlah perintah Allah Swt. dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 136 berikut ini.

qulu amanna billahi wama unzila ilaina wama unzila ila Ibrahima wa Isma’ila waIshaqa wa Ya'quba walasbati wama utiya Musa wa'Isa wama utiyannabiyyuna mirrabbihim la nufarriqu baina ahadim minhum wanahnu lahu muslimuna.

Artinya: Katakanlah (hai orang-orag mukmin), “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya. Meski demikian, keimanan kepada rasul tidak berarti kita menggunakan syariat yang mereka bawa.

Mengikuti Syariat dan Teladan Rasul Setiap nabi dan rasul diutus Allah Swt. kepada umat mereka. Para nabi dan rasul tersebut dibekali dengan seperangkat aturan syariat sebagai pedoman kehidupan umatnya. Keimanan kepada rasul dalam hal ini berwujud ketaatan untuk mengikuti syariat tersebut. Syariat yang Allah Swt. turunkan melalui para rasul tidaklah sama satu dengan yang lain. Ada kalanya hanya melengkapi syariat terdahulu sebagaimana syariat Nabi Isa a.s. melengkapi syariat Nabi Musa a.s. Ada kalanya juga membawa syariat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini Allah Swt. tekankan dalam Surah al-asyr [59] ayat 7

. . .Wama atakumurrasulu fakhuzuhu wama nahakum 'anhu fantahu. . .

Artinya: “. . . Apa yang diberikan rasul kepadamu, terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah. . .”

Untuk masa kita ini, syariat yang berlaku hanyalah syariat Rasulullah Muhammad saw. Oleh karena itu, kita harus tunduk dan patuh pada syariat Rasulullah saw. tersebut. Syariat Rasulullah saw. merupakan syariat yang istimewa. Tidak seperti syariat para nabi sebelumnya yang berlaku untuk kaum tertentu, syariat Rasulullah saw. berlaku untuk seluruh manusia sejak masa Ia diutus hingga akhir zaman nanti. Untuk lebih detil hal ini akan kita bahas pada subbab berikutnya.

Itulah Bentuk / Gambaran Kita Iman Kepada Rasul, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…