Sahabat admin yang di
karuniai oleh Allah. Saya sangat berterimakasih atas semuanya karena sahabat
semua sudi mampir di blog saya ini, sebagai umat islam kita harus mengetahui
rukun iman, rukun iman dalam islam itu ada enam perkara anatara lain :
a. Iman kepada Allah
b.
Iman kepada Malaikat
c. Iman kepada Rasul
d.
Iman kepada kitab Allah
e. Iman qadha’ dan qadar
f.
Iman kepada hari kiamat
Tetapi
saya disini hanya membahas rukun iman yang ke empat yaitu iman kepada kitab
Allah.
Pengertian
Kitab Allah Secara
bahasa, kitab berarti tulisan, buku, atau ketetapan. Kitab Allah dapat kita
artikan dengan tulisan, buku, maupun ketetapan yang berasal dari Allah swt. Sahabat
semua tentu sudah paham bahwa Allah telah mengutus kepada setiap umat manusia
seorang khalifah atau rasul.
Tugas
rasul atau khalifah adalah membawa dan menyampaikan kabar dari langit (wahyu)
untuk kepentingan kehidupan semua manusia di muka bumi. Kabar dari langit
(wahyu) ini yang menjadi acuan pengertian kitab Allah tersebut. Kabar dari
langit yang dibawa oleh para rasul ternyata ada beberapa tingkatan. Ada yang
rendah, ada juga yang tinggi.
Pada
tingkatan yang rendah, kabar dari langit (wahyu) ini bisa berupa rukyah, kasyf,
ilham atau inspirasi, dan sejenisnya yang dialami oleh para nabi dan rasul dan
bisa juga dialami oleh manusia yang Iman kepada kitab. Pengertian kitab Allah,Beriman
kepada kitab-kitab Allah, dan Garis besar isi kitab-kitab Allah. Cara beriman
kepada kitab-kitab Allah itu Macam-macam kitab dan suhuf, Kitab Taurat Kitab
Zabur Kitab Injil Kitab Al-Qur’an Mencintai Al-Qur’an sebagai kitab Allah Iman
kepada kitab-kitab Allah tidak berstatus Nabi atau Rasul.
Akan
tetapi, tingkatan wahyu yang semacam ini tidak termasuk acuan dari pengertian
kitab Allah. Meskipun hal tersebut dialami oleh seorang yang mencapai derajat
rasul akan disebut hadis.
Wahyu yang
lain yaitu tingkatan wahyu tertinggi yang disebut wahyu matluw (wahyu yang
dibacakan). Artinya, dari Allah wahyu tersebut didiktekan lewat perantaraan
malaikat dan berbagai cara lainnya ke dalam hati setiap rasul.
Hanya
manusia yang berstatus rasul yang memiliki kapasitas untuk menerima wahyu
tingkatan tertinggi ini. Oleh karena itu, dari semua wahyu yang diterima Nabi
Muhammad saw. hanya wahyu matluw (yakni Al-Qur'an) yang disebut sebagai kitab
Allah (kitabullah).