Sahabat admin yang berbahagia, Kehidupan
yang hakiki adalah kehidupan di akhirat. Orang yang beriman meyakini kebenaran
ajaran Islam sehingga kehidupan di akhirat menjadi tujuan utamanya.
Keyakinannya terhadap kehidupan hakiki di akhirat dibuktikan dengan ketaatannya
terhadap ajaran Islam karena kehidupan di dunia ini hanya sementara. Adapun
orang-orang kafir tidak memercayai adanya hari akhir. Dalam kehidupan di dunia mereka
bersenang-senang mengikuti hawa nafsunya. Allah swt. berfirman yang artinya sebagai
berikut.
Sedangkan
kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi padahal kehidupan akhirat
itu lebih baik dan lebih kekal. (Q.S. Al-A‘la/87: 16–17).
Ketahuilah,
sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan,
perhiasan, dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan
dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para
petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah
kesenangan palsu. (Q.S. Al-Hadid/57: 20).
Di dunia
ini manusia banyak yang lupa terhadap tujuan hidup yang sebenarnya, yakni
menghambakan diri kepada Allah swt. Banyak juga yang lupa terhadap kesopanan,
tega terhadap sanak saudara, bahkan terkadang menyengsarakan orang lain
gara-gara ingin menghimpun harta sebanyakbanyaknya. Itulah sebabnya dikatakan
bahwa kehidupan dunia ini adalah permainan dan sesuatu yang melalaikan.
Manusia
bangga terhadap kemegahan hidup di dunia ini bagaikan seorang petani yang
bangga melihat tanamannya yang subur. Padahal, tanaman yang ia banggakan itu
akan segera tua sehingga tampak menguning dan akhirnya hancur (mati). Demikian
halnya kehidupan dunia ini. Harta dan anak yang dibanggakan tidak dapat
mengekalkan hidupnya di dunia. Semua itu akan hancur beriringan dengan
kehancuran dirinya sendiri.
Kehidupan
di dunia ini dikatakan sebagai kesenangan yang menipu. Mengapa demikian? Banyak
manusia yang mengira bahwa dirinya akan bahagia jika sukses hidupnya di dunia.
Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mencapai kesuksesan itu dengan segala
kemampuan. Akan tetapi, bagaimanakah akhirnya, Apakah kesuksesan itu dapat
menjamin hidupnya bahagia, Makin banyak harta yang dihimpun, makin tamak pula
nafsu manusia terhadap harta. Padahal, tidak lama lagi manusia segera mati.
Allah swt.
juga menjelaskan bahwa di akhirat kelak ada azab yang keras, ampunan, serta
rida Allah swt. Manusia dipersilakan untuk memilihnya. Hanya ada satu cara yang
dapat ditempuh orang yang menginginkan ampunan dari Allah swt. dan rida-Nya.
Cara itu ialah menaati ajaran agama (Islam) selama hidup di dunia. Adapun orang
yang tidak mau menaati ajaran agama selama hidup di dunia, mau atau tidak
mereka pasti mendapat azab yang keras di hari akhir kelak.