Sahabat admin yang di karuniai Allah, Menerapkan
sikap zuhud merupakan perintah agama. Allah Swt. memerintahkan kita untuk tidak
terpedaya oleh kemilau harta dunia. Allah Swt. juga mengingatkan kita bahwa
surga di sisi Allah Swt. lebih baik dan lebih kekal.
Wala tamuddanna'ainaika ilama mata'na
bihi azwa jam minhum zahratalhaya tiddunya linaftinahum fihi, wa rizqu Rabika
khairuw waabqa
Artinya: “Dan janganlah engkau tujukan
kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari
mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan
karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.” (Q.S. Taha [20] ayat 131)
196. la yagurrannaka taqallubullaz ina
kafaru filbiladi 197. mata'un qalilunsumma ma'wahum jahannam, wa bi’sal mihad un
Artinya: “Janganlah sekali-kali kamu
terpedaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di dalam negeri. Itu
hanyalah kesenangan sementara kemudian tempat tinggal mereka adalah jahanam,
dan jahanam itu seburuk-bur uk tempat kembali.” (Q.S. Ali Imran [3] ayat
196-197)
Sikap tersebut kita terapkan dengan membiasakan perilaku
berikut ini.
a. Tidak iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
b.
Tidak segan memberikan harta yang kita memiliki untuk kepentingan
fi sabilillah.
c.
Mampu menjaga diri dari godaan kemewahan dunia hingga terbebas dari
nafsu serakah.
d. Menjadikan Allah Swt. sebagai satu-satunya tujuan dalam hidup kita.
Zuhud adalah pekerjaan hati. Saat kita
berhasil mengendalikan hati, zuhud akan lebih mudah kita laksanakan.
Badui Berkunjung ke Masjid Suatu hari
seorang Arab Badui datang ke masjid. Ia datang menunggang seekor unta. Sesampai
di masjid, ia turun dari punggung untanya dan berjalan masuk ke dalam masjid.
Unta yang tidak terikat itu pun berjalan kian kemari tanpa arah. Melihat hal
tersebut, Rasulullah saw. bertanya mengapa unta itu tidak diikat terlebih
dahulu. Si Badui menjawab bahwa ia bertawakal kepada Allah Swt.
Ia menyerahkan penjagaan unta tersebut
kepada Allah Swt. Mendengar jawaban itu, Rasulullah saw. tersenyum seraya
berkata, “Ikatlah dahulu untamu itu lalu bertawakallah kepada Allah Swt.” Kisah
di atas memberi kita pelajaran bahwa setiap orang dapat bertawakal kepada Allah
Swt. Akan tetapi, sikap tawakal itu tidak boleh meninggalkan usaha semaksimal
mungkin.
Kisah tersebut menjadi pelajaran berharga
bagi kita semua. Ada kalanya kita menginginkan sesuatu, berdoa kepada Allah
Swt. tetapi tidak mau berusaha untuk
mendapatkannya. Ingin naik kelas tapi tidak mau belajar. Ingin hidup kaya tapi
tidak mau bekerja keras untuk mendapatkannya atau ingin menjadi juara tetapi
tidak mau melatih kemampuan diri.