Sahabat admin yang berbahagia, Qanaah
menurut bahasa adalah rela menerima apa yang diberikan Allah. Adapun menurut
istilah, qanaah adalah sikap menerima apa yang telah diberikan oleh Allah
kepada manusia atau berpikir positif terhadap pemberiaan Allah swt. Berpikir
positif maksudnya berpikir bahwa Allah memberikan sesuatu kepada manusia diukur
sesuai dengan kemampuannya.
Misalnya,
Allah memberikan rezeki kepada kita dengan rezeki yang cukup, kemungkinan jika
kita diberi rezeki lebih, akan menimbulkan dampak negatif bagi kita sendiri.
Mungkin kita semakin jauh dari Allah atau dengan kelebihan rezeki itu
menyebabkan kita berbuat kemaksiatan. Orang yang qanaah selalu tenang dan
berbahagia dalam hidupnya karena ia selalu menerima apa adanya atas pemberian
Allah. Perhatikan sabda Rasulullah saw. Yang artinya sebagai berikut:
Dari
Fadalah bin Ubaid bahwasannya dia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh
berbahagialah bagi orang yang mendapat hidayah Islam, dan penghidupannya
sederhana dan tenang menerima apa yang ada (qanaah).” (H.R. Tirmizi:2272)
Qanaah
dalam pengertian di atas tidak berarti menerima pemberian Allah begitu saja,
tetapi dengan berusaha semampunya. Apabila kita telah berusaha semaksimal
mungkin tetapi hasilnya kurang memuaskan, kita harus tetap qanaah. Setiap
manusia diberi rezeki oleh Allah swt. Namun, kadar rezeki
yang
diberikan oleh Allah berbeda-beda, tergantung pada sikap kita mau menerima
dengan senang hati atau dengan mengeluh.
Orang
yang mau menerima dan bersyukur terhadap pemberian Allah akan ditambah rezekinya,
kenikmatan dan berkah dari Allah. Sebaliknya, apabila kita mengeluh dan
menggerutu, Allah mengancam dengan siksaan yang sangat pedih, dan kita termasuk
dalam golongan orang yang kufur.