Sahabat admin yang di karuniai Allah, Kematian makhluk
Allah swt. merupakan salah satu bentuk kiamat kecil Peristiwa kiamat dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu kiamat sugra dan kiamat. Kubra Kiamat sugra
atau kiamat kecil, yaitu peristiwa rusaknya sebagian alam seperti matinya sebagian
makhluk hidup, rusaknya lingkungan alam, gunung meletus, gempa bumi, dan
lain-lain sedangkan Kiamat kubra atau kiamat besar, yaitu rusaknya
seluruh alam semesta beserta isinya. Pada peristiwa itu tidak ada satu makhluk
pun ciptaan Allah swt. yang tidak rusak atau hancur. Semua binasa dan berubah
menjadi alam akhirat. Sebagaimana firman Allah swt. dalam surah al-Haqqah ayat
13 – 15 yang berbunyi:
Faidza
nufikha fissµri nafkhatuw wakhidahtun Wa khumilatilardu waljibalu fa dukkata
dakkataw wakhidah tan Fayauma’idziw waqa‘atilwaqi‘ahtu
Artinya:
“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup dan diangkatlah bumi dan
gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu
terjadilah hari Kiamat. (Q.S. al-Haqqah 13-15)
Setelah
malaikat meniup sangkakala, semua makhluk hidup mengalami ajalnya kecuali Allah
swt. yang kekal selama-lamanya. Firman Allah swt.:
Assamaau
munfa’thirum bihi, kana wa‘duhu maf’ulan
Artinya:
“Langit terbelah pada hari itu. Janji Allah pasti terlaksana. (Q.S. al-Muzzamil/73:
18)
Dari
ayat di atas diketahui bahwa langitpun mengalami pecah belah, dengan demikian
seisinya pun mengalami kerusakan yang sangat parah.
Rasulullah
saw juga menjelaskan mengenai kejadian hari kiamat yaitu sebagai berikut:
“Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar r.a, berkata: Rasulullah saw. bersabda bahwa pada hari
kiamat Allah swt. melipat langit kemudian menggegamnya dengan tangan kanan lalu
berfirman: Akulah raja! Dimanakah orang yang gagah perkasa? Di manakah orang
yang menyombongkan diri? Kemudian Allah swt. melipat bumi dengan tangan
kiri-Nya lalu berfirman: Akulah Raja! Di manakah orang gagah perkasa? Di
manakah orang yang menyombongkan diri?” (H.R. Al-Bukhari Muslim).
Dari
hadits Rasulullah saw. di atas kita mengetahui betapa kecilnya manusia-manusia
yang ketika di dunia mengaku perkasa dan bersikap sombong akhirnya menemui
siapa yang sesungguhnya perkasa dan berhak sombong yaitu Allah swt.