Cara Sunan Gunung Jati Dalam Menyebarkan Agama Islam Di Cirebon / Indonesia

Sahabat admin yang di karuniai Allah, Sunan Gunungjati yang nama aslinya adalah Syarif Hidayatullah adalah cucu raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. Perkawinan Prabu Siliwangi dengan Nyai Subang Larang melahirkan dua putera dan satu puteri, yaitu Raden Walangsungsang, Nyai Lara Santang dan Raja Senggara. Setelah ibunya wafat, Raden Walangsungsang meninggalkan keraton untuk belajar agama Islam kepada Syekh Datu Kahfi (Syekh Nurul Jati) di Gunung Ngamperan Jati.

Demikian pula adik perempuannya, Nyai Lara Santang menyusul belajar agama Islam di sana. Setelah tiga tahun belajar agama Islam, keduanya diperintahkan gurunya untuk melaksanakan ibadah haji ke Mekah. Di Mekah Nyai Lara Santang mendapat jodoh yaitu Maulana Sultan Mahmud (Syarif Abdullah), seorang bangsawan Arab dari Bani Hasyim.

Raden Walangsungsang setelah menunaikan ibadah haji kembali ke Jawa dan menjadi juru labuhan di Pasambangan (Cirebon). Sementara itu, Nyai Lara Santang melahirkan Syarif Hidayatullah pada tahun 1448 M. Setelah dewasa Syarif Hidayatullah memilih berdakwah di pulau Jawa daripada di negeri Arab. Ia kemudian menemui Raden Walangsungsang yang sudah bergelar Cakrabuwana. Setelah pamannya wafat, ia menggantikan pamannya menyebarkan agama Islam di Cirebon dan berhasil menjadikan Cirebon sebagai kesultanan yang bebas dari kerajaan Pajajaran.

Dari Cirebon inilah ia kemudian menyiarkan agama Islam ke daerah-daerah di Jawa Barat yang belum memeluk agama Islam, seperti Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten. Di Banten itulah ia berhasil menjadikan Banten sebagai kerajaan Islam pada tahun 1525. Ketika kembali ke Cirebon ia menyerahkan Kesultanan Banten kepada anaknya, Sultan Maulana Hasanuddin yang kemudian menurunkan raja-raja Banten.

Di tangan raja-raja Banten inilah Kerajaan Pajajaran dikalahkan dan rakyatnya di Islamkan. Bahkan Syarif Hidayatullah melakukan penyerangan ke Sunda Kelapa. Penyerangan itu dipimpin oleh Fatahillah, seorang Panglima Angkatan Perang Kerajaan Demak. Fatahillah kemudian menjadi menantu Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah wafat pada tahun 1570 dan dimakamkan di daerah Gunung jati, Desa Asatana, Cirebon. Itulah sebabnya, ia dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati sampai sekarang.

Itulah Cara Sunan Gunung Jati Dalam Menyebarkan Agama Islam Di Cirebon / Indonesia, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi hidayah dan inayahNya kepada kita semua amin…