Sahabat admin yang di karuniai Allah, Dikisahkan bahwa Abu Nawas
lolos dari konspirasi sang Raja zalim yang menginginkannya mati. Raja tidak
berani membunuh Abu Nawas karena ia melihat Abu Nawas begitu cerdik membunuh
seekor ayam. Koq bisa?
Suatu pagi Abu Nawas di panggil ke istana untuk
mengahadap Raja. Ia dituduh telah menipu salah satu prajurit istana.
Abu Nawas dituduh telah meletakan sebilah pisau didalam
belanjaan prajurit. Atas peristiwa itu, Abu Nawas akan dijatuhi hukuman dari
sang Raja karena dianggap membahayakan keselamatan sang Raja yang memang di
kenal zalim itu. Setibanya di istana, Abu Nawas terkejut, Raja telah menyiapkan
semuanya, termasuk mengumpulkan seluruh penduduk negeri itu untuk menyaksikan
prosesi hukuman kepada Abu Nawas. Raja punya rencana sendiri untuk menghukum
Abu Nawas, yakni akan mempermalukan Abu Nawas di depan khalayak ramai.
Apa yang akan dilakukan Raja, sudah dirancang jauh-jauh hari,
sebab Raja tahu Abu Nawas bukan orang yang mudah di taklukan. “Abu Nawas,
apakah kamu, sudah siap untuk saya hukum,” kata Raja dengan suara congkaknya.“
Ayo, siapa takut,” jawab Abu Nawas dengan nada menantang sampai-sampai pertanyaan
itu membuat rakyat yang melihat geleng-geleng kepala.
Mereka tak habis pikir dengan ucapan Abu Nawas yang seolah
menantang kematian. Lalu Raja menyuruh prajurit mengambil barang yang sudah
dipersiapkan untuk menghabisi nyawa Abu Nawas. Seketika itu juga Abu Nawas dan
rakyat terkejut saat melihat benda yang diberikan Raja kepadanya. Bukan senapan
atau senjata tajam apapun, melainkan seekor anak ayam.Tentu saja hal itu
membuat semua yang hadir bertanya-tanya, mereka bingung dengan keinginan Raja. “Abu Nawas sekarang kau bunuh anak
ayam itu,” tukas Raja
“ Kenapa anak ayam yang tidak berdosa ini harus
saya bunuh, ia tak berdosa, “tanya Abu Nawas “Jangankan anak ayam itu, kau pun hari ini akan aku bunuh, aku akan
membunuhmu sendiri dengan cara yang sama dengan caramu membunuh anak ayam itu,”
kata Raja Mendengar itu Abu Nawas terkejut akan rencana Raja.
Sejenak Abu Nawas berpikir, seandainya ia mencekik anak ayam
itu hingga mati, maka ia pun akan dicekik pula hingga mati. Begitu pula jika ia
tebas leher anak ayam itu dengan pedang, maka ia terancam mati dengan cara
dipedang pula. Lantas bagamana caraku membunuh anak ayam ini dengan cara yang
mustahil tidak bisa ditiru sang Raja, katanya dalam hati. Setelah beberapa saat
berpikir Abu Nawas mengambil anak ayam itu. Tanpa diduga-duga Abu Nawas meniup
bagian pantat anak ayam itu hingga kembung dan akhirnya mati. Melihat kekonyolan itu, tiba-tiba terdengar suara
penonton yang tertawa terbahak-bahak. Tak ketinggalan para prajurit kerajaanpun
tertawa terpingkal-pingkal dengan tingkah kocak Abu Nawas.
Suasana tegang bisa mencair. Mereka tak sanggup membayangkan
Raja akan membunuh Abu Nawas dengan cara yang sama dengan cara Abu Nawas
membunuh anak ayam itu. Raja sendiri yang melihat tingkah Abu Nawas hanya
terdiam malu. Lagi-lagi rakyatnya sendiri telah mengetahui tingkat
kecerdasannya yang kalah dibanding Abu Nawas. Akhirnya Raja mengurungkan hukuman
untuk Abu Nawas, bahkan Raja menyebut Abu Nawas tidak bersalah. Untuk kesekian
kali Raja gagal menghukum Abu Nawas yang dikenal memiliki akal cerdik itu.