Sahabat admin yang di karuniai Allah, Setiap
yang berlebihan pastilah membawa kerusakan. Termasuk dalam hal ini sikap ananiyyah
yang berlebihan. Sikap ananiyyah yang berlebihan menyebabkan seseorang bersikap
sombong, tidak peduli, hingga menganggap orang lain tidak berharga. Perilaku
seperti ini jelas akan membawa akibat buruk terutama kepada pelakunya sendiri.
Sikap ananiyyah atau egois ditunjukkan
dengan rasa keakuan yang tinggi. Ia akan dijauhi oleh orang lain akibat
kesombongannya. Ia akan diabaikan orang lain karena tidak mempedulikan orang
lain. Mungkin saja ada orang yang tetap mendekat kepadanya karena kelebihan
yang ia miliki. Akan tetapi kedekatan seperti itu tidak akan dapat tulus dari
dalam hati. Kedekatan seperti itu hanyalah fatamorgana. Saat kelebihan itu
tidak ada lagi, para “sahabat” itu pun pergi meninggalkannya.
Menghindari Sikap Ananiyyah Melihat
akibat seperti tersebut di atas, orang yang mampu menggunakan hati nurani akan
berpikir dua kali untuk bersikap egois. Satu cara ampuh untuk menghindari sikap
ananiyyah adalah menyadari bahwa diri kita hanyalah manusia yang memiliki
kekurangan. Kita bisa berbuat salah dan lupa. Demikian pula orang lain.
Dengan demikian, saat memandang diri
sendiri kita tidak akan terjerumus pada sikap egois berlebihan. Cara lain yang
dapat kita lakukan adalah menyadari bahwa sehebat apa pun kita, pasti ada orang
lain yang lebih hebat dari kita. Saat merasa kaya, yakinlah bahwa ada orang
yang lebih kaya dari kita. Saat merasa pandai, yakinlah bahwa ada orang lain
yang lebih pandai. Dengan demikian, kita tidak akan merasa diri paling hebat
dan egois. Perhatikanlah pesan Allah Swt. dalam Surah Yusuf [12] ayat 76
berikut ini.
. . . wa fauqa kulli zi'ilmin 'alimun
Artinya: . . . dan di atas orang yang
memiliki ilmu pastilah ada orang yang lebih pandai.