Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Sikap
hasad termasuk sikap tercela. Sikap hasad yang tidak terkendali dapat
menimbulkan permusuhan antarsesama. Saat rasa dengki itu begitu menguasai hati,
seseorang dapat berbuat jahat untuk melampiaskan rasa dengkinya. Ia dapat
menghembuskan isu, gosip, atau bahkan fitnah untuk menjatuhkan harga diri orang
yang ia dengki.
Tidak hanya itu, rasa dengki juga dapat
mendorong seseorang berbuat yang merusak tatanan kehidupan seperti memukul,
mencelakai, hingga membunuh. Akibat sikap hasad ini tidak hanya berakibat buruk
bagi korbannya tetapi juga kepada diri pelakunya sendiri. Bagi pelaku, sikap hasad
itu merusak jiwanya. Ia tidak suka saat orang lain mendapat nikmat. Ia lebih
tidak suka lagi saat orang lain mendapat nikmat yang lebih baik. Hatinya
menangis. Saat orang lain mendapat nikmat yang lebih banyak lagi, ia semakin
sakit.
Sebab Munculnya Hasad
Sikap hasad tidaklah muncul begitu saja.
Sikap ini muncul karena beberapa sebab. Di antara sebab munculnya sikap hasad
adalah sebagai berikut.
- Adanya kesombongan dalam hati.
- Adanya permusuhan antara dirinya dengan orang yang mendapatkan nikmat.
- Muncul akibat terhasud orang lain.
Ajaran Islam tentang H asad Islam
memandang sikap h .asad sebagai sikap tercela. Pandangan Islam ini dapat kita
lihat dalam dua nas berikut ini.
Al-Qur’an Surah al-Falaq [113] ayat 5.
wa min syarri hasidin iza hasada
Artinya: “dan dari kejahatan orang yang
dengki apabila dia dengki.”
Ayat ini adalah bagian dari Surah
al-Falaq [113]. Pada awal ayat, Allah Swt. memerintahkan Rasulullah Muhammad
saw. untuk berlindung kepada Allah Swt. dengan membaca surah ini. Rasulullah
saw. pun berlindung kepada Allah Swt. Salah satunya, dari kejahatan orang
dengki ketika ia dengki. Selain ayat tersebut, Rasulullah saw. juga
mengingatkan kita untuk menjauhi sikap dengki dalam hadis riwayat Abu Hurairah
berikut ini.
‘An Abi Hurairata radiyallahu ‘anhu anna
Rasulallahi sallallahu ‘alaihi wa sallama qala: Iyyakum walhasada fainnalhasada
ya’kululhasanati kamata’kulunna rulhataba.
Artinya: ”Jauhilah hasad karena
sesungguhnya hasad itu dapat memakan (menghabiskan) kebaikan seperti api
memakan kayu bakar”. (H.R. Abu Daud)