Sahabat admin yang berbahagia, Maulana
Malik Ibrahim atau Syekh Magribi merupakan wali tertua di antara Wali Sanga,
yang menyiarkan agama Islam di JawaTimur, khususnya di Gresik. Beliau dikenal
pula dengan nama Sunan Gresik.Malik Ibrahim menetap di Gresik dengan mendirikan
mesjid dan pesantren tempat mengajarkan Islam kepada para santri dan kepada segenap
penduduk agar menjadi umat Islam yang bertakwa. Beliau wafat pada tahun 1419 M
(882 H) dan dimakamkan di Gapura Wetan,Gresik.
Sunan
Ampel nama aslinya adalah Raden Rahmat. Beliau lahir pada tahun 1401 M, dan
wafat tahun 1481 M, serta dimakamkan di desa Ampel. Sunan Ampel menikah dengan
seorang putri Tuban bernama Nyi Ageng Manila, dan dikaruniai empat orang anak,
yaitu Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Nyi Ageng
Maloka, dan putri yang menjadi istri Sunan Kali Jaga. Jasa-jasa Sunan Ampel,
antara lain sebagai berikut :
Mendirikan
pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini, lahir para
mubalig kenamaan, seperti Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan Demak
pertama), Raden Makdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), dan Maulana
Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah Blambangan. Berperan
aktif dalam membangun masjid agung Demak yang dibangun pada tahun 1479 M. Memelopori
berdirinya Kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden Fatah sebagai sultan
pertamanya.
Sunan
Bonang nama aslinya adalah Maulana Makdum Ibrahim, putra Sunan Ampel. Sunan
Bonang lahir tahun 1465 M dan wafat tahun 1515 M. Semasa hidupnya, beliau mempelajari
Islam dari ayahnya sendiri, kemudian bersama Raden Paku merantau ke Pasai untuk
mendalami Islam. Jasa beliau sangat besar dalam penyiaran Islam.
Beliau
adalah salah seorang wali yang sangat besar pengaruhnya di Jawa,
terutama di Jawa Timur. Ayahnya Maulana Ishak berasal dari Pasai dan
ibunya Sekardadu, seorang putri Raja Blambangan, Minak Sembayu. Sunan
Giri belajar Islam di pesantren Ampel Denta dan di Pasai. Sekembalinya
di Gresik. Sunan Giri (Raden Paku) mendirikan pesantren di Giri,
kira-kira 3 km dari Gresik. Selain itu, beliau mengutus para mubalig
untuk berdakwah ke daerah Madura, Bawean, Kangean, bahkan ke Lombok,
Makasar, Ternate, dan Tidore.
Nama
aslinya adalah Syarifuddin, putra Sunan Ampel dan adik Sunan Bonang. Beliau
berjasa dalam menyiarkan Islam dan mendidik para santri sebagai calon mubalig.
Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah dan bahkan ada yang dari Ternate
dan Hitu Ambon.
Nama
aslinya adalah Fatahillah, juga dikenal dengan sebutan Syarif Hidayatullah atau
Syeikh Nurullah. Beliau berjasa dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat. Beliau
dan berhasil mendirikan dua buah Kerajaan Islam, yakni Banten dan Cirebon.
Beliau berhasil pula menguasai pelabuhan Sunda Kelapa, yang dulunya dikuasai oleh
Kerajaan Hindu Pakuan. Fatahillah wafat pada tahun 1570 M dan dimakamkan di
Gunung Jati (7 km sebelah utara Cirebon).
Nama
aslinya adalah Ja’far Sadiq. Beliau lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat
tahun 1550 M (960 H). Beliau berjasa dalam menyebarkan Islam di daerah Kudus
dan sekitarnya, Jawa Tengah bagian utara. Untuk melancarkan mekanisme dakwah
Islam, Sunan Kudus membangun sebuah masjid yang terkenal sebagai mesjid Menara
Kudus, yang dipandang sebagai warisan kebudayaan Islam Nusantara. Sunan Kudus
juga terkenal sebagai seorang sastrawan. Salah satu karya sastra terkenalnya
adalah Gending Maskumambang dan Mijil.
Nama
aslinya adalah Raden Mas Sahid. Sunan Kalijaga salah seorang Wali Sanga yang
terkenal karena berjiwa besar, toleran, dan juga pujangga. Beliau adalah
seorang mubalig yang berdakwah sambil berkelana. Di dalam dakwahnya, Sunan
Kalijaga sering menggunakan kesenian Rakyat (gamelan dan wayang serta lagulagu daerah).
Beliau wafat pada akhir abad ke-16 dan dimakamkan di desa Kadilangu, sebelah
timur laut kota Demak.
Nama aslinya
adalah Raden Prawoto atau Raden Umar Said, putra dari Sunan Kalijaga. Beliau
seorang mubalig yang berdakwah ke pelosok-pelosok desa dan daerah pegunungan.
Dalam dakwahnya, beliau menggunakan sarana gamelan, wayang serta kesenian
daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, yang terletak di sebelah
utara kota Kudus.