Sahabat admin yang di karuniai oleh Allah,
disini kami akan membahas sedikit masalah yang berkaian dengan contoh perilaku
tawakal Pada zaman Rasulullah saw. ada seorang Badui yang hendak menunaikan shalat
di masjid. Ia mengendarai unta. Setibanya di masjid, ia melepaskan untanya
begitu saja tanpa diikat.
Ada seorang sahabat yang mengingatkannya
agar mengikat unta yang dibawanya. Akan tetapi, si Badui menjawab bahwa ia
telah bertawakal kepada Allah swt. atas apa yang terjadi terhadap untanya.
Mendengar hal ini Rasulullah saw. memerintahkan si Badui agar mengikat unta
miliknya baru bertawakal kepada Allah.
Demikianlah, Rasulullah saw.
memerintahkan kepada si Badui agar mengikat untanya kemudian bertawakal.
Berusaha dan bertawakal merupakan kewajiban setiap muslim. Iman seseorang tidak
sempurna jika dalam kehidupannya ia belum bertawakal. Manusia diperintahkan
untuk berusaha sebaik mungkin, tetapi keberhasilan atau kegagalan murni Allah
swt yang menentukan.
Tawakal adalah penyerahan diri dan segala
keputusan sepenuhnya kepada Allah swt. Namun begitu, tidak berarti orang yang
bertawakal sama sekali tidak melakukan usaha dan ikhtiar. Usaha dan ikhtiar itu
harus tetap dilakukan, sedangkan hasil akhirnya diserahkan kepada Allah swt.
Inilah penerapan tawakal yang benar yang diajarkan oleh syariat. Allah
menyatakan dalam sebuah potongan ayat yang berbunyi sebagai berikut.
Faiza
azamta fatawakkal alawallahi innallaha yuhibbul mutawakkilin
Artinya: Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.Sungguh, Allah mencintai
orang-orang yang bertawakal . . . .” (Q.S. Ali ‘Imran ayat 159).
Saya kira cukup sekian penjelasan masalah
yang berkaitan degan tawakal, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan
mudah-mudahan Allah selalu memberi hidayah dan inayahNya kepada kita semua
amin…